Senin, 23 Agustus 2021

Kau

 


Pagi pipit berteriak nyaring 

 menyambut kejora 

putih bersih bersolek 

ceria 

ribuan sari putik mawar 

bertegur sapa 

ada sudut hati 

kuletakan gurat guratnya 

untuk kamu..



indah  

bila aku 

mengayuh hari 

tak kutemui 

kebun anggrek 

berpagar bambu merah 

jingga 


pernah aku rajut 

untaian bunga 

di pucuk palma 

menunggu kau 

mengharumi 

satu demi satu 


tapi hari 

berkulum awan hitam 

aku hanya tahu 

bila Mahameru 

tak mau lagi 

berseloroh dengan 

rajutan sutra 


satu lagi 

yang kutahu 

dari deretan Asmarandana 

bernada sumbang 

menusuk telingaku ***


Semarang 23 Agustus 21



































SEGERALAH BERAKHIR PPKM

 

 


Pemerintah menjadwalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (
PPKM) Darurat Level 4 hinggga Level 2 akan berakhir Hari ini, Senin (23/8/2021).

Apakah kebijakan dari PPKM ini akan diperpanjang dan dilanjutkan pemerintah dengan adanya regulasi hingga kelonggaran baru ? Atau akan diselesaikan. 

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investas ( Menko Marves) sekaligus koordinator PPKM Jawa- Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pada pekan sebelumnya  pemerintah telah menjadikan PPKM sebagai instrumen pengendalian mobilitas. 

“Saya banyak memperoleh pertanyaan apakah PPKM ini akan dilanjutkan atau dihentikan? Saya ingin menjelaskan bahwa selama Covid-19 ini masih menjadi pandemi, PPKM ini akan tetap digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan mobilitas dan aktivitas masyarakat,” kata Luhut melalui keterangan yang diterima MPI dikutip, Senin (23/8/2022).

Menurut Luhut Jika situasi Covid19 semakin membaik, tentunya level PPKM ak


an diturunkan ke level yang lebih rendah, dimana level 2 dan 1 nantinya akan mendekati situasi kehidupan new normal. 

“Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan setiap minggu sehingga perubahan situasi dapat direspon secara cepat,” ungkapnya.

Meskipun demikian, pihak pemerintah menekankan 3 pilar utama dalam hal penanganan pandemi Covid19 ini, Pertama adalah peningkatan coverage vaksinasi secara cepat, kedua penerapan 3T yang tinggi, dan terakhir adalah kepatuhan 3M terutama soal penggunaan masker yang baik. 

 

Sebelum pemerintah membuat kebijakan PPKM diperpanjang atau tidak, Presiden Jokowi menyampaikan evaluasi dan arahan pada pekan lalu. Jokowi mengatakan virus corona sangat sulit diprediksi.

Karena itu pihaknya meminta semua pihak berhati-hati, meskipun dalam beberapa waktu terakhir terjadi penuruan kasus dan  penurunan BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) di sejumlah wilayah.  “Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada, tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” kata Jokowi di Madiun, Kamis (19/8/2021). 

Melansir covid19.go.id pada Minggu (22/8/2021) pukul 11.30 WIB, terkonfirmasi sebanyak 3.967.048 kasus positif, dengan 3.522.048 telah sembuh dan 125.342 meninggal dunia.

Selanjutnya, agar dapat menurunkan penyebaran kasus, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah dapat mengurangi tingkat isoman dan fokus menjadi isolasi terpusat (isoter). Menurut Jokowi, isoter akan sangat mengurangi penyebaran virus.

Jokowi meminta agar stok obat-obatan selalu tersedia dan segera diberikan bagi yang membutuhkan. Isolasi terpusat, tambahnya, menjadi kunci yang baik untuk mengurangi penyebaran dan kematian akibat virus corona.

(Dari Berbagai Sumber)

Senin, 16 Agustus 2021

Musim Kemarau di Indonesia Th 2021

            


Prakiraan Musim Kemarau di Indonesa telah diteliti oleh BMKG di 342  ZOM (Zona Musim). Di Indonesa sebagian besar wilayah diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau 2021 pada kisaran bulan Mei dan Juni 2021 yang terjadi di 198 ZOM atau sebwsar 57, 9 % dari seluruh ZOM.

            Jika dibading  dengan rata rata fenomena kemarau selama 30 tahun  ( 1981- 2021), disimpulkan bahwa awal musim kemarau mundur terhadap rata ratanya, sedangkan wilayah lainnya 97 ZOM (28, 4 %) dikategorikan sama dan maju terhadap rata – rata sebanyakj 197 ZOM (14 %).

            Sebanyak 182 ZOM ( 53, 2 %)  sifat hujan diperkirakan normal , sedangkan 119 ZOM (34,8 %) di atas normal. Meski demikian sebanyak 41 ZOM ( 12,0 %) dibawah normal.

            Puncak Musim Kemarau 2021 diperkirakan pada Bulan Agustus  di sebagian besar wilayah di Indonesia (Sumber : BMKG)

 

 

 

 

Senin, 09 Agustus 2021

SITI DAN ATUN

 


Hari masih pagi, kedua remaja desa itu sudah berkemas menuju sepetak  lahan jagung, milik ortu mereka yang sudah renta. Mereka berdua bergegas untuk mengambil daun jagung, sisa panen kemarin untuk ternak sapi mereka.

Meski kabut masih menyelimuti dusun Kedung Uter Brebes, tapi mereka dengan sigap menerjangnya, tanpa keluha dan resah dipagut dinginya pagi di musim kemarau. Mereka berdua dengan riangnya melompati pematang lahan, yang masih banyak ditumbuhi tanaman jagung yang belum dipanen.

Meskipun mereka berdua adalah wanita, namun bahu dan badan mereka telah kokoh. Karena sudah Biasa membantu ortu, dalam mengolah lahan yang bergantian ditanami jagung, bawang merah atau padi.  

Kadang kala mereka berguman dalam hati nereka masing masing, entah apa yang dilakukan teman teman mereka sepagi ini, yang serba berkecukupan, penuh fasilitas dari ortunya yang kaya dan hidup di perkotaan. Yang jelas mereka semua tentu sudah berkuliah di perguruan tinggi yang maju.

Siti sudah 2 tahun lulus SMA tetapi tidak melanjutkan studinya, sementara Atun baru tahun ini lulus, mereka sepakat untuk  membantu ortu mreka yang sudah sakit sakita, Terkadang meeeka berduapun bergelut di sawah  dan bertani berpeluh layaknya seorang laki laki. Termasuk pagi ini yang memungut daun daun jagung sisa pannen, untuk sapi mereka yang berjumlah 5 ekor.

Dengan ringanya mereka mengikat daun jagung dan nenggendongnya denga ikatan selendang. Daun jagung itu cukup banyak hingga sampai di atas jepala mereka. Sungguh berat pekerjaan mereka berdua, namun mereka sadar itulah yang mampu mereka lakukan demi ortunta dan adik adik nereka yang masih duduk di SMP dan SD.

Mereka berduapun masih punya cita cita untuk kerja di pabrik atau perusahaan yang mau menerima nereka, dan apabila gaji mereka sudah cukup. Mereka siap untuk menggantikan kjedua ortunya yang sudah renta untuk membiayai semua kebuutuhan hidup keluarga Sutrisno dan Marsiyem.

***

Hari masih pagi sesampai mereka di kandang sapi, yang tidak begitu hauh dari rumah mereka. Terdengar kenguh sapi mereka yang kelaparan. Bapak mereka sedang menyentir kandang dengan air untuk membersihkan kjandang sapi itu. Ibu erekja sedang memberi makan ayam mereka yang junlahnya puluhan dengan nasi dan dedak. Kedua adiknya sudah berjalan menuju sekolah mereka masing masing, tanpa diantar.

Tid


ak berapa lama mereka bewrkunpul di ruang tengah yang swderhana tapi bersih untuk sarapan meeeka. Suap emi suap nasi hangat bercampur sambel dan ikan asin masujk ke mulut mereka. Mereka bersama sarapan dengan riang dan saling celoteh sendau gurau, tanpa merasa beban hidup yang berat.

Bagai mereka hidup selalu dijalani dengan riang dan tanpa keluh kjesah, meski nereka memiliki angan untuk merubah hidup mereka menurut kemampuan mereka. Mereka tidak memiliki rumus hidup untuk bisa langsung menjadi kaya, seperti kebanyakan orang jaman sekarang. Hidup tentram damai adalah milik mereka semua.

Hari sudah agak siang, mereka berdua mulai ke kebun sekitar rumah untuk mmemetik sayuran guna makan siang nanti. Sekali bapak ereka menyembelih ayam untuk lauk makan siang, kadang pula Siti dan Atun  ke pasar guna melengkapi menu makan siang nanti yang sudah dirembug meka semua***

 

Keindahan Negeriku


 

Ketika penghuni swargaloka

Bercengkerama

Saling melempar percikan air kahyangan

Tertewa lepas menghambur wewangian mawar merah

Pucuk palma dan warna warni

Bunga sorga teraenyum..sari ilalang

terbawa lepas angin sorga hingga

melepas lelah di bumi nusantara

lahirlah negeriku.. dengan deret nyiur di pantai

buih laut menari eksotis

menggugah sang camar untuk bercengkerama

dengan kekasihnya melepasa birahi

 

         menarilah sepuas hati beluntas dan akasia

        dibawah dendang angin Mahameru dan Bukit Barisan

        sementara Mahameru tersenyum lekat dengan bebukitan                                                     

     

                                                seribu keindahan

                telah disodorkan  dewa dewi, dengan rajutan

                kain sutera katulistwa

 

                                                Semarang, 9 Agustus 2021