Kamis, 14 Juni 2012

jalanku


mungkin saja lampu sepanjang jalan ini telah gamang
atau sengaja menyisihkan silaunya
agar pucuk daun yang menyisir bahunya,
hanya mampu menawan bayangku sendiri
sorot rembulanpun semakin menyisihkanku
pada tepi batas…yang kusimpan dalam dalam
aku sendiri…mencari gemintang
di pekat malam…
jalanku masih menyisakan biru dan sendu

(Semarang, 10 Juni 2012)



semi bunga


diantara batas batas pantai yang lepas bebas
kau menawarkan madu dalam kelopak mawar jingga
aku mengikat bunga melati, agar kita mampu memiliki prosa
semanis putri  manja bergula asmara
kau menyibak tabir,  akupun tak jera mendengar
celoteh derit batang bambu
di sisi pulau cinta aku berdiri menyisir hatri
sedang di batas lain, kau menata bantal dan sajian
gula gula malam dalam tembang bintang gemintang
hingga bulan bersenyum malu,

kau hangat menghias malam
aku petik satu bintang, lantas kau lepas bernyanyi
menepis kabut malam membalut duka lara
kau pengantinku……
akupun sang pangeran dari sisi pulau
lantas malampun mengubah warna biru merindu

jangan kau takut dengan terkaman matahari
atau licinya jalan panjang…
semua telah tergambar di langit

(Semarang, 14 Juni 2012)